Sekda Garut Mengharapkan Pelaku Usaha dan Pelaku Seni Punya Hak Paten

Ekonomi323 Dilihat

GARUT, Sinarpriangan.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Garut, Nurdin Yana, mengharapkan agar masyarakat bis amemiliki hak paten terhadap produknya. Terutama mereka para pelaku usaha maupun pelaku seni.

Hal itu diungkapkan Nurdin Yana di hadapan peserta Mobile Intelectual Property Clinic atau Klinik Kekayaan Intelektual Bergerak dengan tema “Pemanfaatan Kekayaan Intelektual Bagi Peningkatan Ekonomi Daerah di Tahun Merek” Tahun 2023, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Kamis (16/3/2023).

“Harapan dengan adanya kegiatan ini secara tidak langsung akan memberikan juga kepastian peningkatan pendapatan melalui kepastian atas hak paten hak cipta yang dilakukan oleh para pelaku usaha,” tuturnya.

Nurdin Yana juga mengatakan, kegiatan ini merupakan dukungan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DKJI) bagi para pelaku usaha, pelaku seni, dan semua kegiatan yang berhubungan dengan hak cipta oleh masyarakat Kabupaten Garut.

“Nah ini juga dikandung maksud bahwa ketika ini ada penetapan hak panten atau Hak KI (Kekayaan Intelektual) maka tidak sembarang orang kan bisa melakukan itu, atau ketika meniru, ketika produknya tinggi tidak bisa nanti dicover oleh orang lain, atau diambil oleh orang lain, itu poinnya seperti itu,” ucap Sekda Garut.

baca juga: Saat Sosialisasi Pekerja Migran Indonesia, Kadisnakertrans Garut Sebut Banyak Pencari Kerja dari Garut

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Andi Taletting Langi, mengatakan, sosialiasi tentang hak paten ini merupakan program dari DJKI Kemenkumham RI yang harus dilaksanakan di setiap wilayah. Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, kegiatan ini dilaksanakan di tiga titik, salah satunya dilaksanakan di Kabupaten Garut.

Output yang diharapkan kata Andi,  dengan kegiatan ini bisa memberikan pemahaman tentang  perlindungan hukum bagi para pelaku usaha maupun seni. Hal itu sangat penting karena saat ini sedang marak pencurian-pencurian merek maupun pencurian brand yang dapat merugikan para pelaku usaha sendiri.

“Kan sayang kalau mereka tidak daftarkan secara hukumnya, karena nanti takutnya ada oknum yang memanfaatkan. Jadi target kita memang pelaku usaha, mereka sudah paham dalam satu hari ini, mereka langsung daftarkan,” ucapnya.

baca juga: Bupati/Wali Kota Diminta Kendalikan Inflasi, Gubernur Jabar Persilahkan Gunakan BTT

Selain sosialisasi, pihaknya juga menyediakan booth-booth pelayanan pendaftaran merek, pendaftaran hak paten, desain industri, indikasi geografis, dan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK).

“Jadi kita siapkan tiga hari ini Kabupaten Garut. Jadi siapa aja masyarakat pelaku usaha, pelaku kreatif, seniman, pelaku seni dan sebagainya itu bisa hadir memanfaatkan keberadaan kita ada di Kabupaten Garut. Dan tidak hanya di Garut, ada mungkin dari daerah Tasik, Banjar, Ciamis yang ada di sekitarnya bisa merapat kesini,” ajaknya.

Selain itu Andi juga mengatakan, bahwa sosialisasi hak paten ini merupakan amanat dari Presiden RI, Joko Widodo terkait pemulihan ekonomi nasional, serta sebagaimana yang diarahkan oleh Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna Laoly untuk mendorong para pelaku usaha agar tidak hanya di sektor domestik saja, tapi mendorong agar brand lokal bisa go international.