GARUT, Sinarpriangan.com – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar acara Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Gedung Islamic Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis 16 Maret 2023.
Dalam kesempatan itu, Kadisnakertrans Kabupaten Garut, Erna Sugiarti, menyebut di Kabupaten Garut ini pencari kerja cukup tinggi.
Dari data yang didapatkan pihaknya dari pencari kartu kuning, di tahun 2022 ada sekitar 22.682 pencari kerja di Kabupaten Garut, sedangkan untuk lapangan pekerjaan yang tersedia hanya kurang lebih untuk 12 ribu orang.
“Berarti hampir 50% ini para pencari kerja ini apakah dia menjadi wirausaha, ataukah dia menjadi penganggur, ataukah dia mungkin menjadi pahlawan devisa ya menjadi pekerja migran Indonesia,” ucapnya.
Oleh sebab itu kata Erna, Pemkab Garut berusaha mengevaluasi, membuat kajian, serta memberikan solusi terbaik untuk para pencari kerja melalui program Gerakan Tenaga Kerja Berkarya atau Gentra Karya.
“Sehingga kami bisa mengevaluasi ketika para pencari kerja yang sudah membuat kartu kuning di dinas tenaga kerja, mereka ada wajib melapor baik dari perusahaan maupun dari para pencari kerja itu sendiri, apakah mereka bekerja di perusahaan mana, dan perusahaan itu wajib melapor ke aplikasi kami aplikasi Gentra Karya,” lanjutnya.
Aplikasi Gentra Karya ini kata Erna, tidak hanya memberikan akses untuk perusahaan saja, tapi juga berusaha untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan pemberi kerja.
“Kami membuka setiap lowongan-lowongan pekerjaan yang diinput oleh perusahaan-perusahaan, kami di Kabupaten Garut yang terdaftar ada 700 selian perusahaan, tetapi perusahaan yang cukup besar menyerap tenaga kerja cukup besar kurang lebih 58 ribu orang, itu adalah tenaga kerja industri yang padat karya,” katanya.
Kabupaten Garut sendiri menurutnya saat ini mempunyai kurang lebih 54 Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas yang ada di pondok pesantren guna meningkatkan kompetensi alumni pesantren ataupun anak-anak pesantren.
“Supaya mereka bisa sejajar dengan anak-anak yang memang bersekolah di sekolah menengah atas atau di SMK, dan kami ini menjadi binaan kami yang men-support para alumni alumni dari Pondok Pesantren ini mereka lebih banyak kepada menciptakan lapangan usaha, jadi lebih banyak menjadi wirausaha yang bisa menciptakan lapangan kerja, dan ini menjadi supporting data untuk kami untuk gerakan tenaga kerja berkarya,” katanya.
baca juga: Tim Futsal Wartawan Media United Ditahan Imbang Aspeknas FC