GARUT, Sinarpriangan.com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kabupaten Garut, akan mengevaluasi pertanyaan dan permasalahan yang muncul dalam diskusi selama pelaksanaan sosialisasi pilkades serentak.
Hal itu disampaikan Erwin Rianto Sekretaris DPRD Kabupaten Garut, usai sosialisasi di aula Kecamatan Banyuresmi, kemarin.
“Itu akan kami evaluasi kemudian kita akan berkoordinasi dengan dinas instansi terkait yang terlibat dalam panitia pemilihan kepala desa tingkat kabupaten, untuk segera melakukan pemecahan masalah tersebut dan insya allah akan kita buatkan satu petunjuk teknis atau semacam surat edarannya akan dikeluarkan oleh ketua panitia,” ujarnya.
Erwin menjelaskan, sosialiasi pilkades serentak ini akan selesai pada 22 Februari 2023. Tahapan berikutnya adalah penetapan panitia pilkades oleh BPD di 82 desa yang akan mengikuti pilkades.
“Harapannya adalah pelaksanaan Pilkades serentak tahun 2023 ini berjalan sukses tanpa ekses ya,” tuturnya.
baca juga: Sekdis DPMD Garut Tekankan Pentingnya Netralitas dan Tertib Administrasi di Pilkades Serentak
Sementara itu, Camat Banyuresmi, Eti Nurul Hayati menjelaskan, di Kecamatan Banyuresmi desa yang mengikuti pilkades adalah Desa Cimareme dan Desa Sukakarya.
Ia berharap pelaksanaan pilkades ini berjalan secara kondusif dan lancar.
baca juga: DPMD Garut: Sub Kegiatan Banprov Ada yang Hilang, Bertambah dan Berkurang
“Harapan kami dengan peristiwa yang lama pada saat Pilkades tahun 2017 itu tidak lagi terjadi, jadi diantisipasi sejak dini khususnya untuk di desa Cimareme, karena ini 2 desa yang termasuk rawan dua-duanya berarti dua-duanya harus ekstra, ekstra segalanya, terutama di Cimareme, “ tandasnya.
baca juga: Wartawan di Garut Lapor ke Polisi, Rumahnya Didatangi 2 Orang Sambil Marah-marah