Garut, Sinarpriangan.com – Distri Aulia merasa sangat sedih ketika mengetahui bahwa dirinya diduga telah ditipu oleh tetangganya sendiri. Ia dimintai uang jutaan rupiah untuk mendaftar BPJS Kesehatan. Padahal mendaftar BPJS Kesehatan gratis tidak pakai biaya apapun.
Distri Aulia, warga Kampung Al Ikhlas, Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, itu baru saja melahirkan bayi kembar di RSUD dr. Slamet Garut.
Awalnya Ia masuk ke rumah sakit sebagai pasien umum (bukan peserta BPJS). Oleh karena itu Ia pun harus membayar belasan juta untuk biaya bersalin dan biaya perawatan bayi kembarnya di inkubator.
Pasalnya bayi kembar Distri itu lahir prematur, sehingga harus dirawat di inkubator.
Biaya yang harus Ia bayar untuk perawatan bayi di inkubator itu cukup besar. Distri pun kebingungan karena uangnya sudah habis.
Belum juga tuntas memikirkan tunggakan tersebut, Ia harus mengalami kejadian buruk yang lain.
Ia dibujuk oleh tetangganya untuk segera mendaftar BPJS Kesehatan. Ia dimintai uang Rp4 juta dengan dalih mendaftar dengan jalur khusus.
Karena tak mempunyai uang sebesar itu, Distri terpaksa meminjam ke bank emok dan berhasil mendapatkan uang Rp3,5 juta. Uang itu pun diberikan ke tetangganya itu.
Lalu, BPJS Kesehatan Distri pun berhasil terbit pada tanggal 15 Februari.
” Saya merasa sudah jatuh tertimpa tangga. Kenapa beliau setega itu, padahal saya sedang kesulitan biaya. Kalau sekedar untuk ongkos, saya juga akan mengerti jika ngasih sewajarnya,” ujar Distri.
Dari penelusuran wartawan kepada petugas BPJS Kesehatan, rupanya tidak ada biaya untuk mendaftar BPJS Kesehatan. Mendaftar BPJS itu gratis dan itu berlaku secara nasional.
Petugas BPJS Kesehatan juga memastikan bahwa seluruh karyawan BPJS bekerja profesional dan tidak pernah meminta uang di luar aturan.
Dihubungi terpisah, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Balinkras DPC Garut, Dini Agustini, S.H, S.Ip menyanggupi untuk mendampingi korban.
Dalam hal ini lanjut Dini, LBH Balinkras siap melakukan langkah hukum jika unsur pidana sudah terpenuhi.
Dini juga mengaku prihatin atas apa yang dialami Distri Aulia. Ia juga mengingatkan kepada seluruh warga Garut untuk tidak menggunakan jasa calo ketika daftar BPJS.
” Ini juga jadi bahan edukasi bagi seluruh warga Garut, jangan mau menggunakan jasa calo dalam mengurus BPJS Kesehatan. Hendaklah datang langsung ke kantor BPJS, karena saya yakin karyawan BPJS akan bertugas secara profesional,” ujarnya.
baca juga: LKS Ainul Yaqin Gelar Bakti Sosial 300 Paket Sembako dalam Peresmian Sekolah Dasar Islam
” Adapun dalam hal ini, kami akan melakukan kajian hukum, apakah unsur pidananya sudah kuat. Jika iya, maka kami siap melakukan langkah-langkah hukum,” pungkasnya.
Di lain sisi, pejabat di RSUD dr. Slamet Garut, ketika dihubungi wartawan melalui telpon, menyatakan bahwa pihaknya siap duduk bersama dengan pasien.
Perihal tunggakan pasien, bisa saja dicicil ketika bayi sudah dibawa pulang. Dan itu harus dibuatkan perjanjian antara pasien dengan RSUD dr. Slamet Garut.
baca juga: Desa dan Kelurahan di Garut Dapat Hadiah Sepeda Motor di HJG ke-210
Bahkan lanjut pejabat tersebut, jumlah tunggakan juga bisa saja ada keringanan sebagian. Dengan syarat ada persetujuan dari Direktur RSUD dr. Slamet Garut.
baca juga: Kades Babakanloa Sayangkan Pemberian Motor dari Pemkab Garut Ada yang Tidak Dilengkapi Helm