GARUT, Sinarpriangan.com – Ketua Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kabupaten Garut, H Dedeng Hamam mengatakan, harusnya penerima bansos bertambah. Hal itu jika melihat kondisi kemiskinan di Kabupaten Garut sekarang ini.
Terutama sejak pandemi covid-19 melanda tanah air, Dedeng Hamam menyebut ada penambahan warga miskin baru (misbar).
” Ini seharusnya berdampak terhadap penerima bantuan sosial dari pusat, dari daerah maupun dari CSR,” ujarnya belum lama ini.
Walaupun demikian, Dedeng Hamam mengatakan, kemiskinan di Kabupaten Garut tidak sebagaimana informasi yang beredar yaitu menempati posisi kedua termiskin.
Berdasarkan informasi yang diterimanya dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Garut menempati posisi ke-10 di Jawa Barat. Bukan kedua termiskin.
Walaupun begitu, menurutnya tetap saja, penerima bansos harusnya bertambah untuk Kabupaten Garut.
baca juga: Jumlah Desa/Kelurahan di Kecamatan Pasirwangi
baca juga: Jumlah Desa/Kelurahan di Kecamatan Cilawu, Garut
Apalagi jika melihat pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Garut masih rendah.
Ketika ditanya berapa penerima bansos di Kabupaten Garut, Dedeng Hamam mengatakan, jumlah penerima bansos terutama yang dari Kemensos seperti BPNT, PKH, BLT BBM, BST, itu kurang lebih 232.ooo keluarga miskin di tahun lalu.
Adapun untuk tahun 2023 sekarang, Dedeng mengaku belum mendapatkan data dari Kemensos. Apakah ada penambahan atau pengurangan, belum ada informasi soal itu.
” Insyaa Allah untuk 2023 program bansos sampai saat ini regulasi dari pusat belum ada,” katanya.(gilang)
baca juga: IMG Desak Kejati Jabar Selesaikan Dugaan Korupsi BOP dan Reses DPRD Garut 2014-2019
baca juga: Pilkades di Desa Cibodas Diharapkan Tidak Batal Lagi