CIMAHI – Mengutip unggahan video di akun media sosial instagram @aisusanti01 tampak ada yang berbeda. Biasanya akun tersebut mengunggah aktivitas seputar Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Al Hikmah Kota Cimahi, bersama anak binaannya.
Namun akun instagram tersebut mengunggah suatu berbeda kali ini. Ada potensi yang tersimpan di LKS Al Hikmah Kota Cimahi.
Salah seorang relawan yang akrab disapa teh Ai, atau bernama lengkap Ai Susanti, ternyata diam-diam mengikuti seleksi Jabar Future Leaders.
Berdasarkan pengakuannya, setelah lulus sertifikat Kompetensi pada Desember lalu oleh LSP Kementrian Sosial RI sebagai relawan sosial hingga 5 tahun ke depan, Ia ingin mencoba hal baru yaitu berjuang mengikuti seleksi Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat 2023 melalui program Jabar Future Leaders dan ingin belajar langsung dengan Gubernur Ridwan Kamil.
Karena memang sebelumnya Ia hanya bisa menjadi mitra relawan dari Jabar Quick Response, bisa ikut mengawal kegiatan Sarling dan lainnya tapi ingin terjun langsung dan bisa mengobrol berkomunikasi dengan Gubernur Jabar secara langsung.
Ai ingin melihat sejauh mana upaya dan usaha yang dilakukan pemerintah terutama dalam mengatasi segala jenis permasalahan yang terjadi di Jawa Barat.
Berbekal Pengalaman dan Kompetensi yang dimiliki, akhirnya Ia memberanikan diri ikut bersaing dengan puluhan ribu peserta untuk menjadi Ajudan Milenial Gubernur Jawa Barat batch 5.
Meski tidak mudah, dan sempat merasa tak percaya diri karena kebanyakan yang mengikuti JFL adalah anak-anak kalangan Mahasiswa yang mempunyai skill dan bakat yang luar biasa di bidangnya.
Sementara seorang Ai Susanti belum bisa mengejar pendidikan di bangku kuliah seperti kebanyakan pesaingnya.
Perjuangan dan Takdir Adalah Urusan Allah
Menurut Ai, perjuangan dan takdir masing-masing memang tidak ada yang tahu.
Ai tetap tidak patah semangat kendai hidup dengan serba keterbatasan di suatu kampung yang jauh dari hiruk piruk kota dan minim pengetahuan.
Hal itu tidak mengecilkan semangat dan harapan Ai untuk terus melangkah dan mengabdi di sebuah yayasan Sosial LKS Al-Hikmah Kota Cimahi.
Pengalaman sejak kelas 1 SD yang sudah dibiasakan hidup mandiri, sering membantu guru mengisi rapot untuk bekal uang jajan, ikut ibu buruh serabutan demi bisa terpenuhinya kebutuhan pokok itu juga menjadi salah satu modal semangatnya hingga saat ini.
Tak terlalu banyak support system dari siapapun, tapi Ai terus maju dan bangkit karena percaya juga yakin bahwa ada Allah yang mengatur segala kehidupan dan Allah akan senantiasa adil terhadap HambaNya selama ia berjuang di jalan lillah.
Mengabdi, berjuang dan memutuskan untuk menjadi relawan sudah dipikirkan dengan matang dan dengan segala konsekuensi yang akan ditanggung.
“Bahwa pengabdian bukan beban. Selagi bisa membantu banyak orang, bisa bermanfaat maka akan terus dilakukan.
Kita menjadi jalan kebaikan bagi orang lain, berarti Allah percaya bahwa kita terpilih untuk itu dan harus dimaksimalkan karena sejatinya Allah akan senantiasa memilih orang yang tepat bagi setiap jalan kebaikan untuk hambaNya,” ujar Ai.
” Banyak Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial ( PPKS) yang butuh bantuan, mulai dari lansia yang butuh makan, dhuafa yang kadang datang pinjam uang untuk beli beras, klien difabel yang minta bantuan buat bayar kontrakan, anak yatim dhuafa yang perlu perhatian dan diberdayakan, rumah tidak layak huni, gelandangan yang butuh administrasi kependudukan,dan permasalahan lain yang terntunya banyak sekali pasti saya udahan saya bantu meski belum maksimal. Tapi demi kemanusiaan dengan hati nurani yang tinggi saya siap mengorbankan waktu untuk hal itu,” Ujarnya.
baca juga: Robi Anak Binaan LKS Al Hikmah Cimahi Jadi Penemu Ide Judul Film, ‘Kopi Dua Production’
” Perjuangan dari nol yang dilakukannya di lembaga sosial pun tak mudah, hingga saat ini jika kita mencoba berdiskusi dengannya maka akan mendapatkan sesuatu cerita yang menarik,” lanjut Ai.
Melalui LKS Al-Hikmah, teh Ai sedang berjuang untuk kepentingan masyarakat banyak. Bahkan rela mengesampingkan kepentingan pribadinya demi mengabdi dan membantu masyarakat.
baca juga: Menghilang di Perairan Blanakan, Tim SAR Gabungan di Karawang Lakukan Pencarian Seorang Nelayan
” Semoga dengan ini, saran dan masukan dari Anak Muda khususnya yang memang dikatakan dalam kategori tidak mampu, bisa diberikan kesempatan yang sama oleh Pemerintah untuk terus mengabdi pada negara dan bisa ikut kontribusi memberikan yang terbaik untuk masyarakat dan pemerintah,” katanya.
Pemerintah bisa terus melihat dan mendengar setiap aspirasi masyarakat yang membutuhkan karena masih banyak orang yang membutuhkan bantuan di luar sana, yang memang pada kenyataannya sangat betul-betul membutuhkan.
baca juga: Bupati Garut Sudah Beraktivitas Normal Pasca Jalani Operasi di RS Santosa
Pemerintah juga harus ikut angkat bicara dan mendukung setiap program program yang bermanfaat untuk masyarakat.