Shilaturahmi Dengan Ketua MWC NU Kecamataan Singajaya Persiapan PHBI

Sinarpriangan News (20-08-2024)

Kami dari Sinarpriangan News sangat menghargai sambutan hangat dari Ketua MWC NU Kecamatan Singajaya, Ustadz Endang Saeful Kholik, dalam kunjungan kami hari ini, Senin, 19 Agustus 2024. Setibanya di Kantor MWC NU di Kampung Empang RT 05 RW 05 Desa Cigintung, kami disambut dengan suasana yang tenang dan penuh kehangatan.

Sehubungan dengan pelaksanaan agenda Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), Ustadz Endang Saeful Kholik, selaku Ketua Penyelenggara, mengungkapkan persiapan kegiatan dalam bincang-bincang santai dengan Wartawan Sinarpriangan News. Beliau menjelaskan bahwa acara ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, instansi terkait, serta mahasiswa dan mahasiswi dari UNIGA yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Partisipasi berbagai elemen ini diharapkan dapat memastikan suksesnya acara yang akan digelar.


Kades Dedin Misrudin berperan sebagai ketua Apdesi Kecamatan Singajaya dan penanggung jawab utama acara PHBI. Dia memastikan semua persiapan dan pelaksanaan kegiatan berjalan lancar dengan dukungan dari para Kades lainnya di kecamatan tersebut. Kontribusi para Kades meliputi koordinasi, dukungan logistik, dan partisipasi aktif dalam acara, mencerminkan kebersamaan dan komitmen mereka terhadap kesuksesan PHBI.

Diakhir bincang bincang santai dengan Ketua MWC NU Kecamataan Singajaya Ustadz Endang Saeful Kholik ada curhatan terkait sebentar lagi ada agenda Pemilukada yang akan dilaksanakan 27 Nopember 2024 ,beliau berharap pemimpin GARUT yang akan datang bisa lebih baik dari pemimpin GARUT sebelumnya, ketika ditanyakan Wartawan Sinarpriangan news Calon Bupati yang layak memimpin Garut, beliau memaparkan untuk saat ini SANTRI saatnya memimpin Garut, karena saya Alumni Pesantren, pernah menjadi santri sambil tersenyum penuh keyakinan

Pernyataan Ustadz Endang Saeful Kholik mengenai pemimpin Garut di masa depan yang harus lebih peka menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang responsif dan sensitif terhadap kebutuhan serta aspirasi masyarakat. Peka di sini berarti pemimpin harus mampu memahami dan merespon berbagai tantangan sosial, ekonomi, dan budaya yang dihadapi oleh masyarakat Garut, serta memiliki kepekaan terhadap perubahan dan dinamika lokal yang terjadi. Kepekaan ini bisa mencakup berbagai aspek, seperti mendengarkan aspirasi warga, mengidentifikasi masalah secara dini, dan mengimplementasikan kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Pewarta
Saiddani