Semangat Hari Santri Nasional: Syakur Putri Pimpin Jalan Sehat untuk Kebersamaan di Cisurupan

SINARPRIANGAN.COM (22-10-2024)

Memperingati Hari Santri Nasional, Syakur Putri, calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, memimpin kegiatan jalan sehat di Cisurupan. Acara ini diikuti dengan antusiasme masyarakat dari berbagai kalangan, sebagai bentuk perayaan kebersamaan dan kekuatan persatuan.

Pada tanggal 21 Oktober 2024, Lapangan terbuka Pesantren Nurul Huda Cibojong, Desa Balewangi, Kecamatan Cisurupan, menjadi saksi sebuah perayaan yang meriah dan penuh makna: acara jalan sehat dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 22 Oktober 2024 Sejak pagi hari, area tersebut dipenuhi oleh semangat para santri dan masyarakat yang antusias, mengenakan pakaian khas yang menunjukkan identitas mereka. Langit cerah dan udara segar menambah keceriaan suasana.

Acara dimulai dengan sambutan dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 2, Syakur Putri, yang hadir dengan penuh semangat. Dalam pidatonya, mereka menggarisbawahi pentingnya peran santri dalam pembangunan masyarakat dan bangsa. “Hari Santri Nasional adalah saat yang tepat untuk merenungkan jasa-jasa para santri yang telah berjuang untuk negeri ini. Mari kita bersama-sama melanjutkan perjuangan mereka dengan semangat yang tak pernah pudar,” ujar mereka, disambut dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.Acara tersebut juga dihadiri oleh Anggota DPR RI dari PKB Imas Aan Ubudiah, Ketua DPC PKB Kabupaten Garut H Dadan Hidayatulloh, Wakil Ketua DPRD Garut Subhan Fahmi, serta calon wakil gubernur dari Partai PKB, Gita No Urut 1.

 

Setelah sambutan, peserta jalan sehat mulai berbaris, siap menapaki rute yang telah disiapkan. Musik ceria dan lagu-lagu kebangsaan mengalun, menambah semarak langkah mereka. Jalan sehat ini bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga simbol persatuan dan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat. Dalam perjalanan, peserta menyapa satu sama lain, berbagi senyuman, dan menciptakan suasana yang hangat dan bersahabat.

Acara ini tidak hanya terbatas pada jalan sehat. Berbagai kegiatan menarik disiapkan untuk menambah keceriaan, seperti lomba-lomba tradisional, kuis seputar pengetahuan agama dan sejarah, serta permainan anak-anak. Setiap sesi dipenuhi dengan tawa dan sorakan, membuat suasana semakin hidup. Pengundian doorprize di akhir acara juga menjadi momen yang ditunggu-tunggu, dengan hadiah-hadiah menarik yang menambah semangat peserta.

Masyarakat setempat juga tidak ketinggalan berpartisipasi aktif. Banyak warga yang turut serta menyiapkan makanan ringan dan minuman untuk peserta, menciptakan nuansa kekeluargaan yang kuat. Para tokoh masyarakat dan ulama pun hadir untuk memberikan dukungan, menunjukkan bahwa acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga ajang untuk memperkuat hubungan antarwarga.

Di tengah kesibukan, beberapa peserta berbagi cerita tentang pengalaman mereka di pesantren, tentang nilai-nilai yang mereka pelajari, dan harapan untuk masa depan. Mereka mengungkapkan rasa bangga sebagai santri dan komitmen untuk terus berkontribusi dalam masyarakat. Diskusi dan berbagi cerita ini menciptakan koneksi yang mendalam, memperkuat rasa kebersamaan.

Saat acara berakhir, para peserta kembali dengan hati yang penuh kegembiraan. Mereka tidak hanya merasa segar secara fisik, tetapi juga diisi dengan semangat baru untuk terus berjuang, belajar, dan mengabdi. Hari Santri Nasional tahun ini menjadi lebih dari sekadar perayaan; ia menjadi tonggak untuk memperkuat rasa persatuan dan tekad bersama dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Dengan langkah yang mantap, mereka melanjutkan perjalanan hidup mereka, bertekad untuk meneruskan perjuangan para santri yang telah mendahului, dan mewariskan nilai-nilai kebaikan kepada generasi berikutnya. Semangat yang terbangun selama acara ini diharapkan akan terus berlanjut, menjadi energi positif yang mendorong setiap individu untuk memberikan yang terbaik bagi diri sendiri dan masyarakat.

Baca Juga :

Komunitas Pembangunan Pendidikan Indonesia (KOPPI) JABAR Selenggarakan TRAUMA HEALING Untuk  Korban Bencana Kertasaria Bandung

Pewarta

Asep Santika