Kades Sukasenang Bayongbong Pegang Uang Bantuan Baznas Untuk Warganya, Apa Alasan Kades?

Berita, Hukum1093 Dilihat

GARUT, Sinarpriangan.com – Enung Kurniasih (49) warga Kampung Babakan Randu Kurung, Desa Sukasenang, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, kabarnya mendapatkan bantuan uang tunai dari Baznas. Bantuan itu untuk membangun rumah, namun uang itu dipegang oleh Kades Sukasenang.

Sampai sekarang belum ada kejelasan dari Kades Sukasenang, kapan uang itu akan diberikan kepada Enung. Padahal Enung dan anaknya Hanipah sudah beberapa kali bertanya tentang uang itu.

Hanipah (29) anak dari Enung menceritakan, Kepala Desa selalu menghindar tak jelas ketika ditanya tentang uang tersebut.

Menurut Hanipah, bantuan uang dari Baznas itu diberikan secara simbolis oleh Wakil Bupati Garut bersama Ketua Baznas pada Oktober 2022 lalu.

Bahkan Wakil Bupati Garut kabarnya juga memberikan uang kepada Enung sebesar 2,5 juta. Sebesar 500 ribu rupiah sudah diterima langsung oleh Enung. Sementara senilai 2 juta kabar dari kades juga sudah masuk ke rekening. Namun uang 2 juta itu juga masih dipegang oleh Kades.

” Alasan pak Lurah waktu itu, uang yang 2 juta itu untuk pelicin. Padahal kata petugas Baznas tidak boleh memberikan uang pelicin seperti itu, dan mereka pun tidak mau menerima uang sepeserpun dari keluarga Enung,” ujar Hanipah, Minggu 12 Maret 2023.

Kemudian di bulan November 2022, Baznas Garut merealisasikan bantuannya. Waktu itu Hanipah langsung yang mengambil uang bantuan ke kantor Baznas Garut. Nilainya 5 juta rupiah. Namun kabarnya Baznas akan kembali memberikan bantuan sebesar 5 juta ketika pembangunan rumah sudah dilaksanakan.

Namun uang sebesar 5 juta rupiah bantuan Baznas itu pun kembali diambil oleh Kepala Desa Sukasenang. Dengan alasan bahwa uang itu sementara diamankan dulu oleh Kades sambil menunggu uang tambahan lain.

Uang itu diambil oleh Kades Sukasenang ketika mengantar Hanipah pulang ke rumahnya. Ketika Hanipah mau turun dari mobil, waktu itu Kades meminta uang tersebut.

” Uangnya sudah saya pegang sampai ke kantor kecamatan. Ketika di kecamatan Saya waktu itu mau pulang dulu karena mau rapat. Nah waktu pulang itu saya diantar oleh pak Lurah (kades Sukasenang),” ujar Hanipah.

Sampai sekarang bantuan Baznas Garut itu keberadaannya tak jelas. Beberapa kali Enung dan Hanipah menanyakan kepada kepala Desa Sukasenang, namun kades selalu menghindar. Bahkan keluarga kades juga terkesan sinis dengan Hanipah.

” Beberapa kali saya tanyakan ke pak Lurah tapi tidak ada jawaban yang pasti. Bahkan saya pernah dijanjikan waktu itu uangnya mau diserahkan pak Lurah di kantor desa. Tapi ketika ditemui di kantor desa, pak Lurah tidak ada di tempat,” ujarnya.

” Bahkan sekarang itu keluarga pak Lurah seperti sinis ke kami. Seolah kami ini yang punya utang ke beliau. Padahal kami kan hanya ingin mengambil hak kami. Barusan juga saya telpon tidak diangkat, saya wa tidak dibaca,” kata Hanipah.

Namun demikian, di tengah perjalanan, Hanipah pernah bertemu dengan Kades dan sempat meminjam uang untuk berobat ibunya Enung. Waktu itu Hanipah meminjam uang sebesar 1,5 juta. Nah uang tersebut oleh kepala desa dipotong. Sehingga sisa uang dari Baznas yang dipegang Kades tinggal 3,5 juta rupiah.

” Jadi waktu itu saya mau minjam untuk berobat ibu. Yang pertama 500 ribu dan kedua 1 juta. Sehingga uang itu dipotongkan pak Lurah. Jadi uang uang tersisa di pak Lurah itu tinggal 3,5 juta rupiah saja,” jelas Hanipah.

baca juga: MTS Al Mukhtariyah Sabet Juara 2 LKBB dan Juara 1 Danton Pramuka, Tingkat Kabupaten Garut

” Tapi uang yang 2 juta yang menurut informasi bantuan Wakil Bupati yang masuk ke rekening itu juga tidak jelas. Katanya sih itu untuk pelicin. Tapi entah untuk siapa,” ujar Hanipah.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Anggota BPD Desa Sukasenang Saca Suryana juga membenarkan perihal adanya bantuan dari Baznas Garut itu.

baca juga: DPC PDI Perjuangan Garut Ngebut Hadapi Pemilu, Saksi TPS Akan Digembleng

” Iya pak. Yang lebih jelas itu ke KPM nya (Penerima manfaatnya) karena saya tidak langsung tahu ketika menerima, cuma informasinya waktu sedang musyawarah itu katanya sudah dicairkan 5 juta rupiah,” ujar Saca.

Bahkan lanjut Saca, Pemerintah Desa Sukasenang juga menganggarkan Dana Desa untuk pembangunan rutilahu untuk Enung. Dari hasil musyawarah yang sudah disepakati bersama, anggaran Dana Desa sebesar 20 juta juga diperuntukkan untuk membantu pembangunan rumah Enung tersebut.