Garut, Sinarpriangan News-Pagelaran AKSERA (Ajang kreativitas Rauddlhatul Atfal) Wilayah 26 (PC Bungbulang, PC Caringin, dan PC Mekarmukti) Meminta Pungutan kepada siswa dan kegiatan dinilai main-main.
Aksera merupakan sebuah ajang kreativitas anak untuk menjadikannya taat beribadah, cerdas, ceria, sholeh, dan sholeha. Selain itu, Aksera juga merupakan sarana untuk menunjukkan eksistensi RA dalam membangun pribadi yang sehat, sportif dan kompetitif guna melahirkan generasi emas yang unggul.
Namun apa jadinya jika kegiatan AKSERA di pintai pungutan, dan pagelaran acaranya luar exspektasi para orang tua siswa.
seperti yang baru-baru ini terjadi di pimpinan Wilayah 26 yang meliputi kec. Caringun, Kec. Bungbulang dan Kec. Mekarmukti yang mengadakan kegiatan Ajang Kereatifitas Rauddlhatul Atpal (Aksera) yang di gelar di kecamatan mekarmukti dan bertempat di lingkungan RA Jannatu Na’aim dengan memungut uang kapada orang tua murid sebesar 50.000., per siswa pada tangal 01 Mei 2024 kemarin dan itupun di luar transportasi dan kebutuhan lain lain.
Setelah kami melakukan wawancara kepada salah satu orang tua siswa yang menghadiri sekaligus mendampingi acara tersebut, bahwa kegiatan tersebut sangat di luar exspektasi orang tua wali murid, pasalnya kegiatan yang di pungut Rp. 50.000 tersebut itu Rp 20.000 buat kegiatan di kabupaten dan Rp 30.000 nya untuk kegiatan di wilayah sangat mengecewakan di karenakan pagelaran aksera di kec. Mekarmukti pada tgl 01 tersebut tida sesuai exspektasi para orang tua murid.
Kami selaku orang tua sebenarnya tidak mempermasalahkan besar kecilnya iuran, asalkan acara yang dikemas sebaik mungkin dan di sambut semaksimal mungkin oleh para panitia. Sedangkan ini, Penyambutan peserta, tempat, begitupun panggung sangat terlihat riskan keada’an nya untuk ieuran Rp 30.000 /siswa di tingkat wilayah.
Dilihat dari poto kegiatan tersebut hanya menampilkan pangung yang di dekor beberapa kain dengan beralaskan tanah dan di tutup karpet, meja tamu ala kadarnya dan sound system’ tidak memadai. Hal tersebut diangap tida relepan dengan iyuran yang di keluarkan para orang tua murid
Kesan yang dilakukan panitia pelaksana dan jajaran yang terkait saat melaksanakan kegiatan tersebut terlihat seperti main-main. Pasalnya para orang tua murid tidak diberikan tempat yang nyaman saat berlangsungnya acara berlangsung.
Untuk lembaga yang mengikuti perlombaan tersebut di perkirakan kurang lebih 30 lembaga RA . Dan rata-rata lembaga mengirimkan 25 siswa pada kegiatan tersebut.
Jika di hitung perlembaga mengirimkan 25 siswa di kali 30 lembaga lebih total uang yang di raup panitia bisa sampai puluhan juta untuk melangsungkan kegiatan tersebut
Dengan angaran sebesar tersebut sangat disayangkan orang tua murid dan murid pun tidak mendapatkan pasilitas atau tempat yang nyaman dari panitia yang melangsungkan perlombaan. Seperti menyiapkan kursi untuk duduk penonton, menyiapkan minum dan snack, dan tempat yang layak untuk sebuah acara setingkat wilayah itu.
Pewarta Peri s
Baca Juga :
Desa Pasangrahan Alokasikan Dana Desa Buat Pembangunan TPT Jalan Desa
Dibalik Garut Kota Santri Terdapat Banyak Transaksi Prostitusi Online