Ditulis Oleh : Supriyatna Azka
Bandung, Sinar priangan.com. Kamis 26 Mei 2022. Gelaran Diklat kader Mubalig dan Mubalighah dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Kasyaf Bandung, dalam kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta dari beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.
Peserta merupakan generasi muda terbaik yang berasal dari beberapa pondok pesantren di Kab. Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab Garut, Kab. Sumedang, Kab. Karawang, dan Kab Cianjur. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari tanggal 26 s.d. 29 Mei 2022.
Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Jawa Barat, Prof. Dr. KH. Rahmat Syafei. Lc. MA, menjelaskan dalam sambutannya;
“Semua peserta yang mengikuti Diklat ini, mesti menjadi kader pendakwah yang kuat dan tidak cengeng, juga harus memahami tentang sejarah nabi agar tidak ketinggalan metodologi dakwah, sehingga akan menuntut kesiapan kita dalam merekonstruksi kebali sebagai uswah bagi setiap umatnya.”
“Kader disini harus bisa menjadi kader yang diharapkan bisa menjadi da’i yang mampu memahami perjalanan Nabi Muhammad saw. Selain itu kita harus mengenal jelas Curiculum Vitae Nabi Muhammad saw,” Ungkapnya dalam penyampaian sesi materi Diklat.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan KH. Dede Fathan. S.Pd.I Mengungkapkan, “Kegiatan ini bisa terselengara berkat kerjasama antara LAZ Al-Kasyaf dengan berbagai instansi yang ada di Jawa Barat, seperti : MUI Jawa Barat, Binmas Polda Jabar, Dai Kamtibmas Polres Bandung dan Para tokoh Akademisi di bidangnya.”
“Harapan dari kegiatan ini sesuai dengan tema yang diusung agar mampu melahirkan kader da’i yang jauh dari radikalisme, merangkul bukan memukul, mengajak bukan mengejek. Jadi intinya harus jadi da’i yang Rahmatan lil ‘alamin.” Ungkap KH. Dede Fathan. S.Pd.I***
Sumber : Liputan Langsung Sinar Priangan