Garut, Sinarpriangan News– Hati siapa yang tak akan tersayat melihat nasib kehidupan ibu hasanah janda duafa warga kampong joglo pasir RT 001 RW 012 Desa Karangpawitan, Kecamatran karangpawitan, Garut.
Dalam perjalanan menuju pulang setelah mengunjingi korban kebakaran A Yudha menyinggahi rumah yang tergolong tidak layak huni milik Ibu Hasanah . Rumah itu dengan kondisi dinding dari papan lapuk, berlantaikan tanah, dan beratapkan genteng dan sudah di lapis sebahagan oleh baligho, daun rumbia serta dibungkus terpal plastik di atasnya yang dibuat agar tidak tembus air ke dalam rumah saat hujan tiba.
Awal menapaki rumah tersebut, ayudha terenyuh dengan kondisi keluarga ini, rumah mereka tidak memiliki toilet, tidak ada kompor di dapurnya, dan mereka masih memasak menggunakan kayu bakar.
Bahkan a yudha dibuat kaget, ketika mengetahui jika orang yang tinggal di rumah ini mengaku kalau mandi menggunakan air parit. Jika musim kemarou Tempat yang digunakan untuk mandipun hanyalah karung dan plastik bekas yang disekat di luar rumah.
A yudha pun langsung menyantuninya dengan memberikan bingkisan sembako dan sejumlah uang sambil mengatakan “buk mohon map saya selaku anggota dewan baru bisa berkunjung sekarang karna ini sudah menjadi hak dan kewajiban saya untuk turun langsung berbaur dan menampung aspirasi dari bawah. insyaaloh saya akan berkoordinasi dengan pemerintah guna memperbaiki tempat ibu nanti saya akan langsung koordinasi dengan PJ Bupati Garut. Saya yakin PJ juga akan meresponya, dan semoga ada kebijakan dari Pemkab Garut” ujar A yudha sambil berpamitan melanjutkan pulang ke kediamannya.
Pewarta: Jihad Abd M
Baca Juga
Berharap Kepedulian Pemerintah, Janda Tua Penghuni Rumah yang Sudah Tidak Layak Huni di Desa Jeungjing
Yudi R Darajat Pengusaha Muda Mantap Maju di Pilkada Garut, Daftar ke Gerindra