GARUT.Sinarpriangan.com – Aksi Bela Al Quran yang diikuti berbagai elemen, mulai dari ormas dan LSM terdengar menggema di Kabupaten Garut. Aksi bela Al Quran itu dimulai dari alun-alun Garut kemudian long march ke Simpang Lima Garut.
Aksi ini merupakan bentuk pembelaan umat Islam di Kabupaten Garut terhadap aksi pembakaran yang dilakukan politikus Swedia dan penyobekan Al Quran di Den Haag Belanda.
Orator tampak memberikan komando sambil membacakan sholawat di atas mobil. Satu per satu dari perwakilan ormas bergiliran menyampaikan aspirasinya.
“Kami meminta Terhadap Pemerintah Indonesia, untuk Menekankan kepada Pemerintah Swedia, Supaya Pemerintah Swedia Meminta Maaf, kepada Seluruh Umat Muslim, atas tindakan Kejinya yang Sudah Membakar kita suci Al Quran, sehingga melukai umat Muslim,” ujar Ceng Iwa perwakilan dari Ormas Garis.
baca juga: Pasca Operasi, Driver Ojol Asal Garut ini Kewalahan Beli Obat
Lanjut Ceng Iwa, jika aksi ini tidak ada respon dari Pemerintah, bukan tidak mungkin umat Islam dari Garut akan melanjutkan ke Jakarta.
Tampak pula Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman dalam aksi tersebut. Helmi Budiman juga sempat naik mobil didampingi beberapa tokoh Islam.
“Assalamualaikum.. Sebelumnya Kita Ayo sama-sama Mengucapkan Kalimah dua syahadat,” ujarnya.
” Takbirr, takbiiir, takkbiiiir,” lanjut Helmi Budiman.
” Saya bersyukur atas antusias masyarakat yang ikut aksi bela Al Quran. Sebetulnya Ketika Mereka Membakar Al Quran, Bukan Al Quran yang terbakar, tapi kita yang dibakar,” katanya.
” Jadi, ayo kita sama-sama membangun hidup, berpedoman Al Quran. Kita di sini berkumpul karena cinta kepada Allah SWT, kepada Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam, Kepada Para Sahabat dan Kita Berkumpul di sini karena Kita cinta Al Quran. Takbir Takbir Takbir,”Pungkasnya.(Ivey)
baca juga: Bakar Al Quran Kebebasan Berekspresi? OTW Wahegar: Pemerintah Harus Ambil Sikap
