PP ‘Aisyiyah Nilai Kabupaten Garut Salah Satu Kabupaten Terdepan Merespon RAD Pencapaian SDGs

Berita979 Dilihat

GARUT – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah, selaku Koordinator Program Inklusi ‘Aisyiyah, Tri Hastuti Nur Rochimah, Kabupaten Garut merupakan salah satu kabupaten terdepan dalam merespon Rencana Aksi Daerah (RAD) dalam rangka pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), seperti dimanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, pemerintah daerah di tingkat kabupaten harus menyusun RAD.

Hal itu diungkapkan saat menghadiri acara Lokakarya Penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Sustainable Development Goals (SDGs) dengan tema “Mewujudkan Pelaksanaan SDGs yang Partisipatif di Kabupaten Garut”, di Ballroom Hotel Harmoni, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (04/07/2023). Kegiatan yang diinisiasi Pengurus Daerah (PD) ‘Aisyiyah Kabupaten Garut ini turut dihadiri Bupati Garut, Rudy Gunawan.

Tri Hastuti menilai jika acara Lokakarya ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa, karena berbicara tentang tujuan pembangunan atau SDGs.

“Tapi luar biasa ini juga momennya pas dengan penyusunan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Garut yang saya kira juga di tingkat nasional ini RPJP (Rencana Pembangunan Jangka Panjang) kemarin juga sudah di-launching oleh Bappenas,” ucapnya.

Saat ini, sebut Tri Hastuti, peta jalan SDGs sedang di-review sehingga nantinya betul-betul bisa mencapai Indonesia emas, di mana ada hal yang harus dilakukan setelah terbentuknya RAD, yakni membumikan SDGs.

Tri memaparkan bahwa saat ini baik pemerintah pusat maupun daerah dan berbagai pihak lainnya sedang dihadapkan dengan beberapa hal seperti mewujudkan Indonesia emas, percepatan penurunan stunting, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, hingga peningkatan ekonomi. Di mana, ia menilai untuk menyelesaikan permasalahan tadi adalah melalui kerjasama multi stakeholder.

“Semua sudah terpaut hati jadi memang kuncinya adalah kerjasama multi stakeholder, kerjasama multi pihak,” ungkapnya.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, dalam sambutannya, menyatakan, bahwa jika ada kegiatan yang berhubungan dengan intervensi kemiskinan, maka dirinya dipastikan akan datang, apalagi hal tersebut merupakan tugasnya sebagai seorang Bupati.

Dirinya beserta yang lainnya memiliki satu tujuan yang sama yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, terlebih, imbuh Rudy, Kabupaten Garut memiliki filosofi Garut yang Tata Tengtrem Kerta Raharja.

“Di Garut apalagi dari mulai Bupati sampai dengan entitas terendah di tingkat RT, itu kita menuju mewujudkan masyarakat Garut yang tata tengtrem kerta raharja dengan ridha Allah SWT,” ujar Rudy dihadapan peserta yang hadir.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, mengatakan jika Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut sudah banyak mendapatkan bantuan dari ‘Aisyiyah terutama dengan program-program kegiatan Aisyiyah.

Didit bahkan menyebutkan keterlibatan ‘Aisyiyah, yang kini sudah sampai pada tahap persiapan menyusun RAD SDGs, sekalipun sudah dicanangkan mulai tanggal 25 September 2015 sebagai tujuan jangka panjang yang harus dicapai tahun 2030.

“Tentu masih ada yang sudah tercapai, masih banyak juga yang belum tercapai, yang dengan bantuan ‘Aisyiyah ini tentu kita akan mencoba merumuskan rencana aksi daerah,” lanjutnya.

Didit mengungkapkan jika RAD SDGs ini juga menjadi bahan penting bagi penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Garut untuk 20 tahun mendatang.

Sementara itu, Koordinator Wilayah Inklusi ‘Aisyiyah Jawa Barat, Ririn Dewi Wulandari, dalam keterangannya, Kamis (06/07/2023), menuturkan, bahwa kegiatan ini adalah sebuah rangkaian kegiatan dalam rangka penyusunan RAD SDGs di Kabupaten Garut yang dilakukan secara partisipatif oleh multipihak di Kabupaten Garut berdasarkan pada Perpres 111 Tahun 2022.

Lokakarya I ini sendiri, merupakan tindak lanjut dari semiloka pembentukan tim koordinasi SDGs yang sudah di selenggarakan pada bulan Mei yang lalu.

“Sedangkan tujuan rangkaian lokakarya yang diselenggarakan adalah terbentuk kelembagaan SDGs serta dokumen RAD SDGs yang berisi kebijakan, program, kegiatan dan anggaran yang disusun secara partisipati,” ucap Ririn dalam keterangan tertulisnya.

Dalam lokakarya I ini beberapa topik yang dibahas yaitu tahapan penyusunan RAD SDGs dan merumuskan goal-nya, hingga penyusunan indikator dan target SDGs yang akan diimplementasikan di Kabupaten Garut dan dituangkan dalam dokumen RAD SDGs.

“Dalam lokakarya satu ini hasil atau output yang diharapkan adalah sudah terpetakan goal, inidkator, serta target SDGs yang akan dituangkan dan dilaksanakan di Kabupaten Garut,” tandasnya.