GARUT _Sinarpriangan News
Koperasi Syariah Siliwangi Garut telah menggelar kegiatan silaturahmi dan diskusi pentahelix untuk membahas kesiapan pelaksanaan program ketahanan pangan yang melibatkan sinergi antara petani, koperasi, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber dan pihak terkait yang memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan ketahanan pangan di Kabupaten Garut. Rabu 25 Desember 2024
Kegiatan yang berlangsung pada 23 Desember 2024 ini telah di gelar di Aula STAI Siliwangi Garut yang dihadiri oleh 125 petani, serta narasumber perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Dinas Lingkungan Hidup, Ketua Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Kabupaten Garut, HKTI Kabupaten Garut, Ketua STAI Siliwangi Garut, Manajer Koperasi Syariah Siliwangi Garut, dan Ketua LMDH Gunung Kaledong. Diskusi pentahelix ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antar pihak yang memiliki kepentingan dan tanggung jawab dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah Garut.
Ketua STAI Siliwangi Garut Illa Susanti, MPd dalam sambutannya, menekankan pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mencetak generasi yang memiliki pemahaman tentang ketahanan pangan. “Kami di STAI Siliwangi Garut siap untuk berperan dalam mendukung program ketahanan pangan ini dengan memberikan edukasi dan pelatihan kepada para mahasiswa dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Maman Setiawan, perwakilan petani dari Kecamatan Kadungora, turut menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya peran petani dalam pembangunan ketahanan pangan. Maman menegaskan bahwa petani harus dilihat sebagai subjek, bukan objek. “Kami ingin petani bukan hanya menjadi objek dalam program-program pertanian, tetapi juga menjadi subjek yang aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program tersebut. Kami harus dilibatkan lebih jauh dalam setiap kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan pangan.”
Maman juga mengungkapkan harapannya agar kesejahteraan petani dapat terwujud melalui kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor koperasi. “Petani harus sejahtera, bukan hanya sekadar bertahan hidup. Kami ingin memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya, pelatihan, dan teknologi yang dapat meningkatkan hasil pertanian kami. Dengan itu, kami bisa lebih mandiri dan lebih sejahtera,” tambahnya.
Ketua Himpunan Alumni IPB Kabupaten Garut juga memberikan pandangannya tentang penguatan kapasitas petani melalui pelatihan dan pemberdayaan. “Melalui program yang melibatkan para alumni IPB, kami dapat memberikan ilmu dan pengetahuan yang dibutuhkan petani untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut mengingatkan bahwa keberlanjutan ketahanan pangan harus sejalan dengan upaya pelestarian alam. “Ketahanan pangan yang baik harus memperhatikan keberlanjutan lingkungan, oleh karena itu, kami mendukung penuh penggunaan teknik pertanian ramah lingkungan yang dapat meningkatkan hasil pertanian tanpa merusak alam,” ujarnya.
Sebagai penutup, Manajer Koperasi Syariah Siliwangi Garut Asep Arip menegaskan bahwa koperasi memiliki peran strategis dalam mendukung ekonomi petani dan program ketahanan pangan. “Koperasi Syariah Siliwangi siap bersinergi untuk melaksanakan program ketahanan pangan khususnya pada komoditas jagung pipil sebagai bahan baku pakan ternak. Selain menjalankan peran sebagai mitra permodalan yang diberikan dalam bentuk benih dan saprotan, koperasi juga berperan sebagai agen penggerak dalam meningkatkan kesejahteraan petani melalui akses ke pasar dan teknologi pertanian yang lebih baik,” tambahnya.
Hasil dari diskusi panel pentahelix yang diadakan pada 23 Desember 2024 kemudian ditindaklanjuti dengan kegiatan pembekalan bagi mahasantri dari Program Studi Perbankan Syariah STAI Siliwangi pada 24 Desember 2024. Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan para mahasiswa untuk mendampingi dan memberdayakan kelompok tani di daerah agar mereka dapat lebih sejahtera melalui pengelolaan pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan.