Pemkab Garut Peringati Hari Anak Nasional dengan Gachifest

Berita, Nasional11748 Dilihat

“Justru mereka mengadakan kegiatan yang sangat positif yaitu kreatifitas, seni dan melukis dan puisi, (pokoknya) semua yang disukai anak-anak kita, kita tampilkan, mungkin seperti itu ya,” tuturnya.

Kepala DPPKBPPA Garut, Yayan Waryana, memberikan pesan berharga kepada hadirin, mengingatkan bahwa prestasi akademik harus disertai dengan pengembangan keterampilan lain, seperti seni dan olahraga. Yayan juga menyoroti pentingnya mencegah perkawinan anak di bawah umur guna menghindari dampak negatif pada pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Yayan mengatakan, perkawinan yang terjadi pada anak di bawah umur juga akan menyebabkan ketahanan keluarga yang rapuh, sehingga rentan terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. Tidak sampai di sana, lanjutnya, hal ini juga dapat menjadi penyebab dari lahirnya anak berisiko stunting serta kematian ibu dan bayi.

Dalam konteks prestasi anak, Yayan menggarisbawahi bahwa prestasi di berbagai bidang akan membantu Indonesia mencapai tujuannya sebagai negara maju pada tahun 2045. Ia mendorong generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia yang sehat, berprestasi, dan terlibat dalam pembangunan.

“Ini akan mengganggu terhadap estafet pembangunan yang konon 2045 harus menjadi Indonesia emas diisi oleh sumber daya-sumber daya manusia yang sehat, handal, dan berprestasi, berdaya saing tinggi, berproduktifitas tinggi,” lanjutnya.

Peringatan HAN tahun ini mengusung tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju”. Yayan berharap terselenggaranya GACHIFEST ini bisa menjadi upaya untuk mengembangkan potensi anak, serta menjadikan Kabupaten Garut menjadi Kabupaten Layak Anak.

Wakil Ketua Pelaksana GACHIFEST, Mutia Lestari, merasa senang acara ini dapat dilanjutkan setelah tahun sebelumnya terhenti akibat pandemi covid-19. GACHIFEST menjadi wadah bagi anak-anak Garut untuk menunjukkan bakat mereka melalui berbagai kegiatan seperti lomba vokal, tari, pameran seni, dan banyak lagi.