Makna Idul Adha dan Berkurban Menurut Dalil Al-Qur’an dan Hadist

Mendekatkan Diri kepada Allah - Kurban bukan sekadar ritual, tetapi bukti ketakwaan (QS. Al-Hajj: 37)

Artikel, Berita850 Dilihat

GARUT_Sinarpriangan News

Makna Idul Adha dan Berkurban Menurut Dalil Al-Qur’an dan Hadist yang dilansir dari beberapa Sumber.

1. Makna Idul Adha
Idul Adha (عيد الأضحى) atau Hari Raya Kurban adalah hari raya umat Islam yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Adha tidak hanya menjadi simbol kegembiraan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai ketakwaan, pengorbanan, dan ketaatan kepada Allah SWT.

“Dalil Al-Qur’an tentang Idul Adha:
Allah SWT berfirman:
> فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).”
(QS. Al-Kautsar: 2)

Ayat ini menunjukkan bahwa shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban adalah bentuk ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.

2. Makna Berkurban (Qurban)
Berkurban adalah menyembelih hewan ternak (kambing, sapi, unta, atau domba) pada hari Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah) sebagai bentuk ketaatan dan syukur atas nikmat Allah.

“Dalil Al-Qur’an tentang Kurban:
Allah SWT berfirman:
> وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ
“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak.”
> (QS. Al-Hajj: 34)

“Hadis tentang Keutamaan Kurban:
Rasulullah ﷺ bersabda:
> مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ
“Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain menyembelih kurban.”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan dishahihkan Al-Albani)

3. Hikmah dan Pelajaran dari Idul Adha & Kurban
1. Meneladani Ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail
– Kisah Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anaknya, Ismail, atas perintah Allah (QS. As-Saffat: 102-107) mengajarkan kepasrahan total kepada Allah.
2. Bersyukur atas Nikmat Allah
– Kurban adalah bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah.
3. Berbagi dengan Sesama
– Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, memperkuat solidaritas sosial (QS. Al-Hajj: 36-37).
4. Mendekatkan Diri kepada Allah
– Kurban bukan sekadar ritual, tetapi bukti ketakwaan (QS. Al-Hajj: 37).

“Kesimpulan”
Idul Adha dan kurban mengandung makna mendalam:

ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial. Melalui ibadah ini, seorang Muslim diajarkan untuk selalu mendahulukan perintah Allah di atas segalanya dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.

 

 

 

Pewarta:

Reed**