SINARPRIANGAN NEWS (20-9-2024)
Festival UMKM Asyik yang diadakan di Bumi Upi, Garut, pada 20-21 September 2024, menjadi salah satu acara yang paling dinantikan oleh masyarakat setempat. Acara ini diprakarsai oleh Teh Putri, Cawabup Garut untuk periode 2024-2029, dan bertujuan untuk memperkuat keberadaan serta daya saing UMKM di wilayah tersebut. Festival ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari kaum milenial hingga pelaku usaha kuliner dan masyarakat umum.
Selama dua hari, festival ini menghadirkan suasana yang meriah dan penuh semangat. Pengunjung yang datang disambut dengan kupon gratis, yang dapat digunakan untuk mencicipi berbagai macam kuliner yang ditawarkan. Dari makanan tradisional hingga minuman segar, festival ini menampilkan kekayaan kuliner Garut. Selain itu, pengunjung juga berkesempatan untuk memenangkan dorprize menarik, menambah keseruan acara.
Acara ini tidak hanya fokus pada kuliner, tetapi juga dimeriahkan oleh hiburan musik. Penampilan berbagai musisi lokal menjadi daya tarik tersendiri, menghibur pengunjung sambil menikmati produk-produk UMKM. Suasana hangat dan penuh kegembiraan ini menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara pengunjung, serta memberi semangat bagi pelaku usaha untuk terus berkarya.
Dalam kesempatan yang sama, Teh Putri mengadakan sesi dialog dengan pengunjung, yang membuka ruang untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait dunia UMKM. Dalam dialog tersebut, ia menekankan pentingnya strategi pemasaran yang tepat bagi pelaku usaha, khususnya di sektor kuliner. Menurutnya, kesuksesan suatu usaha tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk, tetapi juga oleh bagaimana produk tersebut dipasarkan.
Teh Putri menyatakan, “Pelaku usaha kuliner belum tentu selalu menjual produk yang enak. Yang lebih penting adalah bagaimana kita bisa memasarkan produk tersebut dengan cara yang sederhana dan efektif.” Ia menjelaskan bahwa pemasaran harus disesuaikan dengan karakteristik produk dan target pasar. Misalnya, untuk produk yang ditujukan bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah, tidak perlu menggunakan strategi pemasaran yang terlalu mewah atau kompleks.
Contohnya, dalam menjual kripik singkong, ia memberikan saran agar produk tersebut dijual dengan harga terjangkau dalam jumlah besar. “Jika dijual murah, pasti akan laku, dan kuantitas yang banyak itu menjadi kunci,” pungkasnya. Pesan ini menggugah para pelaku UMKM untuk lebih kreatif dan realistis dalam merencanakan strategi pemasaran mereka.
Festival UMKM Asyik diharapkan dapat menjadi titik awal bagi pengembangan UMKM di Garut. Melalui acara ini, Teh Putri dan tim berharap dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka. Selain itu, acara ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan potensi kuliner lokal kepada masyarakat luas.
Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, festival ini menciptakan harapan baru bagi perkembangan UMKM di Garut, menjadikan mereka lebih kuat dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat terus berlanjut, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pewarta: Asan