Bupati Garut Resmikan Wisata Eling di Momen HPSN Tahun 2023

Berita824 Dilihat

GARUT, Sinarpriangan.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tingkat Kabupaten melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH).

Tema yang diusung yaitu “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”, bertempat di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Jalan Terusan Pahlawan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (21/2/2023).

Bupati Garut Rudy Gunawan dalam kesempatan itu juga sekaligus meresmikan Wisata Edukasi Lingkungan (Wisata Eling) yang diinisisasi oleh Dinas LH Kabupaten Garut.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Garut, Jujun Juansyah, dalam kesempatan ini juga meluncurkan Gerakan Wisata Edukasi Lingkungan (Wisata Eling) yang di dalamnya terdapat Pojok Edukasi Lingkungan, disingkat PUDING.

“Nah ini diharapkan proyek ini menjadikan satu fasilitas bagi semua warga Garut yang ingin belajar untuk bagaimana mengolah sampah dari organik dan anorganik gitu ya, jadi diharapkan nanti goalnya itu adalah masyarakat Garut bisa memilah sampah dan mengolah sampah itu,” ucapnya.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut menargetkan, dengan adanya Wisata Eling ini, nantinya akan tercapai zero waste di mana tidak ada lagi sampah yang sulit terurai atau hanya residu yang masuk ke TPA. Maka dari itu, imbuhnya, pihaknya akan berkolaborasi dengan beberapa dinas di Kabupaten Garut agar pengolahan sampah ini ke depannya dapat dipilah di tingkat rumah tangga.

“Ya harapannya kepada masyarakat, coba ya kalau kita dari mulai diri sendiri ya, kita coba dari mulai dengan cara di rumah memilah sampah organik dan organik, saya harapkan kalau kita dari satu orang melakukan upaya pemilihan sampah, apa lagi bisa melakukan pengelolaan sampah tidak hanya memilah, dikali 2,6 juta penduduk Garut Insya Allah Garut menjadi kota intan kembali,” ungkapnya.

Bupati Garut, Rudy Gunawan menyampaikan, bahwa di momen HPSN ini, Pemkab Garut mengadakan sebuah edukasi terkait lingkungan. Ia juga memaparkan, bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penguatan anggaran yang digunakan untuk Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah di Kabupaten Garut.

“Ketika kita membuat jalan, dan sebagainya kurang lebih 10 miliar (iya) tahun ini, tahun ini kita akan menata TPA karena TPA yang di Leugok Nangka itu kelihatannya tidak jadi,” ucapnya.

Selain penguatan masalah TPA di Kabupaten Garut, pihaknya juga akan memperkuat 4 armada sampah dengan melakukan manajemen sampah yang lebih terkendali dan terkelola dengan baik. Selain itu, dirinya menginginkan agar adanya pemrosesan awal sampah baik di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) maupun di lingkungan rumah tangga.

“Di rumah tangga itu kita mengedukasi bagaimana di rumah tangga bisa melakukan pengelolaan sampah sendiri, tadi dari ITB kan kita kerja sama dengan ITB, dengan (Bakti) Barito ya, yang dari ITB tadi sudah melakukan penelitian, hanya dengan (lahan) 1 meter 1 meter dengan menaruh ember, itu bisa dijadikan pengelolaan sampah nanti berbasis kompos nantinya” lanjutnya.

Rudy juga mengungkapkan, bahwa pihaknya menginginkan adanya edukasi kepada masyarakat yang dimulai dari anak sekolah PAUD terkait pengelolaan sampah. Disisi lain, ia mengungkapkan bahwa situasi sampah di TPS saat ini tidak terkendali.

“Padahal STBM itu ada Sanitaai Total Berbasis Masyarakat itu ada, ada elemennya itu pengolahan sampah rumah tangga dan limbah rumah tangga, jadi dar Dinkes, pemerintah desa ya itu terus melakukan langkah (edukasi STBM), sebenarnya kalau kompak mah kita ya tahu paham dengan STBM aman, (kesadaran) sangat kurang,” ujarnya.

baca juga: Merasa Dibodohi Soal BPJS Kesehatan, Warga Garut Ini Akan Lapor ke Polres Garut

Dalam kesempatan ini juga, Bupati Garut mengapresiasi salah satu program dari Dinas LH Kabupaten Garut yaitu Pojok Edukasi Lingkungan (PUDING) yang memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah.

“Nah Puding ini kan bagus ya, Puding ini saya akan buat juga, saya terinspirasi, bahwa kita mungkin memberikan anggaran ke beberapa kelurahan ya, dan atau memang kalau ada porsi untuk dana kelurahan itu hanya 70 juta itu bisa di tiap kelurahan satu (puding), (iya) jadi direplikasi (dan puding) itu bagus,” tegas Rudy.

Sementara itu, Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian A. Purbasari, mengapresiasi adanya HPSN yang melibatkan banyak unsur dari Pemkab Garut, serta hadir untuk membantu terhadap permasalahan sampah, di mana permasalahan sampah itu merupakan tanggung jawab bersama.

“Dan saya pikir Kabupaten Garut ini sangat bagus sekali, dan salah satu leader ya di dalam bagaimana para pemimpin di Kabupaten Garut ini turut peduli dan turut mengupayakan pengelolaan sampah dan pengelolaan lingkungan,” katanya.

Dian menambahkan, pihaknya akan selalu mendampingi masyarakat untuk mengimplementasikan program-program pemerintah, salah satunya terkait pengelolaan sampah organik dan anorganik.

baca juga: Kemenkop UKM Bantu Pelaku Usaha di Garut, Gerakkan Ekosistem Antar Pelaku Usaha dan Lembaga Pembiayaan

Ia juga menjelaskan, bahwa Bakti Barito sendiri merupakan yayasan yang didirikan oleh para pendiri Barito Pasifik, di mana Bakti Barito sendiri merupakan bagian dari Group Barito Pasifik yang berfokus kepada bidang pendidikan, lingkungan, ekonomi sirkular, dan sosial.

“Ada di Garut ada beberapa (program di bidang lingkungan), kami ada di pendampingan untuk sekolah Adiwiyata bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Garut, dan juga untuk pengelolaan sampah juga dengan Dinas Lingkungan Hidup Garut, kemudian juga pemanfaatan sampah itu sendiri, sampah plastik menjadi jalan campuran aspal, itu kerja sama dengan Dinas PUPR dan juga dengan Chandra Asri (atau) salah satu subsi dari kami, oh satu lagi untuk pendidikan Lingkungan hidup itu dengan Dinas Pendidikan,” tandasnya

baca juga: Merasa Dibodohi Soal BPJS Kesehatan, Warga Garut Ini Akan Lapor ke Polres Garut