Garut,Sinarpriangan News
Sebagai salah satu langkah kongkrit menyikapi dekadensi Demokrasi saat ini di indonesia, kemudian ditengah situasi Pemilu yangs selalu menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di Republik sat ini, maka BEMPTNU Kabupaten Garut yang terdiri dari lima kampus Gelar MIMBAR SEJAJAR dengan tema “ Bincang Demokrasi Islam Relevansi Pemilu saat ini “.
Tujuan diadakannya seminar ini, Yaitu, untuk memantik para Generasi muda mengenai kondisi kontestasi politik saat ini yang merupakan hajat 5 tahun sekali di Republik Indonesia saat ini, maka menjadi tanda tanya besar, Benarkah demokrasi di indonesia mengalami degradasi? Apakah Generasi muda peduli akan isu-isu politik saat ini? Apakah para generasi muda mampu mesumbangsihkan gagasannya yang didapat dari bangku pendidikan untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045?
Satu tanda tanya besar yang patut untuk betul betul dipertanyakan dan diperbincangkan dalam ruamg ruang akademik.
Seminar yang telah digelar di Auditorium Musaddadiyah Garut pada Kamis, 18 Januari 2024, dihadiri oleh Mahasiswa dari 5 kampus yang mmerupakan jajaran dari BEMPTNU Kabupaten Garut. Jumat 19 Januari 2024
MIMBAR SEJAJAR ini dibuka langsung oleh Dr. Syaik Abdillah M. Ag selaku ketua STAI AL- Musaddadiyah Garut sekaligus bagian dari pengurus LPTNU Jawa Barat, beliau sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini dan menitipkan pesan
“ Demokrasi seringkali diinterpretasikan dari berbagai pesrspektif sesuai dengan posisinya masing masing dan tidak sedikit justru melahirkan kegaduhan maupun polarisasi dimasyarakat maka oleh karena itu sangat perlunya sumbangsih pemikiran dari orang orang akademik dan di diskusikan diruang diskusi seperti ini “.
“Pemilu 2024 sat ini harus dikawal dan dikontrol oleh seluruh lapisan masyarakat khususnya dari ruang akademik untuk direalisasikan ketengah masyarakat kemudian lain dari pada itu hasil dari diskusi seperti ini harus menjadi sentrum gerakan dan menjadi dasar keyakinan untuk menyongsong Indonesia emas 2045 yang sudah digadang-gadang dari sekarang. “Ujarnya
Khuzaeni selaku Koordinator Wilayah Jawa Barat menyebutkan kegiatan MIMBAR SEJAJAR ini kami laksanakan di 30 Titik di Jawa Barat di 18 Kota dengan esensi kegiatan yang sama yaitu mengawal Demokrasi saat ini.
Senada dengan itu Wahyu Al Fajri menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini tiada lain untuk membangunkan dan membuka para generasi muda hususnya Mahasiswa untuk tetap mengawal siklus Politik saat ini supaya bisa memilih calon pemimpin Republik Indonesia dengan mengkaji gagasan gagasan untuk tetap sesuai dengan cita cita Indonesia dan kebutuhan Negeri kita saat ini.
Kemudian Muhammad Faisal selaku Koordinator Daerah Kab. Garut melanjutkan dengan harapan “ Besar harapan kami setelah terselenggaranya kegiatan ini para mahasiswa yang hadir pada hari ini bisa menganalisa dan menentukan sikap untuk memilih calon pemimpin negeri ini dengan betul-betul mengkaji gagasan-gagasannya yang sesuai untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Ditengah berjalannya diskusi pada hari tersebut ada beberapa pertanyaan mengenai isu demokrasi yaitu elaktabilitas dari semua Paslon Presiden, Bagaimana kita selaku Generasi muda harus menentukan plihan. Apa yang dilihat dan atas dasar apa kita harus menentukan pilihan” Imbuhnya
Kemudian Ahmad Fajar Mutahari selaku salah satu pembicara dalam kegiatan MIMBAR SEJAJAR menjawab
“ Dalam menentukan Calon Pemimpin di Republik Indonesia, masyarakat pada umumnya pasti berpikir pemimpin mana yang dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat itu sendidi.
“Artinya secara normatif Masyarakat akan memilih Calon presiden yang dapat mewujudkan selera kesejahteraannya masing-masing jika gagasan dari paslon itu bisa mewujudkan taraf kesejahteraan yang diinginkan masyarakat yang memang selera kesejahteraannya berbeda beda, maka masyarakat tersebut akan memilih Paslon dengan gagasan tersebut.”Tandasnya
Pewarta:
Fithri