GARUT _SINARPRIANGAN NEWS
Kemeriahan pesta pernikahan Wakil Bupati Garut Putri Karlina dengan Maula Akbar Putra Gubernur Jawa barat berubah menjadi tragedi menyayat hati ketika kerumunan warga yang membludak mengakibatkan Korban meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka. Insiden terjadi saat ribuan warga berdesakan untuk mendapatkan makanan gratis yang disediakan dalam acara tersebut. Jumat 18 Juli 2025
Acara yang digadang-gadang sebagai perhelatan mewah itu justru berakhir dengan kepanikan massal. Sejak pagi, warga sudah memadati lokasi di kawasan Babancong, Pendopo dan Alun-alun Garut, bukan hanya untuk menyaksikan prosesi pernikahan saja, melainkan juga mengincar janji makan gratis. Tanpa pengamanan yang memadai, suasana cepat berubah kacau ketika ribuan orang saling dorong dan berdesakan di gerbang pintu.

Dalam kerumunan yang tak terbendung, beberapa warga terjepit dan terjatuh, hingga ada yang terinjak-injak. Seorang warga dilaporkan tewas di tempat akibat sesak napas dan trauma berat, sementara puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan berbagai luka. Petugas medis dan relawan kewalahan menangani banyaknya korban yang terus berdatangan.

Tragedi ini menyisakan ironi pahit: di dalam gedung, tamu undangan menikmati hidangan mewah, sementara di luar, warga berdesakan untuk mendapatkan makanan Gratis, hingga ada yang kehilangan nyawa. Peristiwa ini mempertanyakan kesiapan pengamanan acara-acara publik, terutama yang melibatkan pejabat dan massa dalam jumlah besar.
Pemerintah Diminta Bertanggung Jawab
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah. Masyarakat pun menuntut pertanggungjawaban atas insiden yang seharusnya bisa dicegah ini.
“Kini, di balik gemerlap pesta pernikahan itu, yang tersisa hanya duka mendalam bagi keluarga korban dan pertanyaan besar: sampai kapan rakyat kecil harus menjadi korban dari euforia yang tak terkendali?
“Reed”





