GARUT – Sejumlah Kades di Kecamatan Bayongbong mengungkapkan kekecewaannya terhadap Dinas PUPR Kabupaten Garut. Pasalnya banjir yang berulang selama ini disinyalir karena terjadinya penyempitan dan pendangkalan pada irigasi yang membentang di wilayah Bayongbong.
Sebagaimana banjir yang merendam jalan raya Bayongbong di wilayah Desa Panembong kemarin (29/3), juga beberapa rumah warga yang dilanda banjir serta lokasi pesawahan yang juga terdampak. Hal itu disinyalir penyebab utamanya pada irigasi.
Sejumlah Kades sendiri sudah sering berkoordinasi dengan Dinas PUPR dan meminta adanya normalisasi. Namun sampai sekarang belum ada upaya yang dilakukan PUPR untuk melakukan normalisasi.
Kades Panembong, Kecamatan Bayongbong, Yanto Kriswanto mengungkapkan, banjir yang melanda jalan raya Bayongbong ini sudah yang keenam kalinya terjadi. Banjir selalu terjadi di lokasi yang sama.
Menurut Yanto, pangkal utamanya sudah sangat jelas, yaitu terjadinya pendangkalan pada irigasi. Namun kenapa Dinas PUPR terkesan abai.
” Ya banjir ini sudah yang keenam kalinya di Panembong, itu terjadi manakala hujan lebat dan manakala debit air tinggi. Sementara kondisi saluran air sampai dengan saat ini belum ada pengerukan. Mungkin tahun berapa terjadi pengerukan itu, tapi sampai sekarang belum ada,” ujarnya.
” Ya lebih cenderung ke sana (pendangkalan), karena posisinya ketika saluran iar ini yang seyogyanya mungkin harus 6 meter, ini hanya tersisa 2 meter. Sementara kapasitas air itu terbiasa dengan saluran besar,” ujar Yanto.
Yanto pun sudah sering berkoordinasi ke PUPR, tapi sepertinya tidak ada kepedulian yang ditunjukkan PUPR tersebut. Oleh karena itu Yanto merasa sangat kecewa.
Menurut Yanto, jika memang Dinas PUPR mau lari dari tanggung jawabnya, maka pihak desa dan masyarakat siap terjun melakukan normalisasi. Walaupun sebetulnya untuk normalisasi ini perlu alat berat dan ini tidak bisa dilakukan dengan mudan secara manual.
Namun kalau memang, PUPR tidak mau mengerjakan tugasnya dan tidak mempunyai kepekaan pada masyarakat, Yanto akan mengerahkan masyarakat.
Kekesalan yang sama juga diungkapkan Kades Hegarmanah, Kecamatan Bayongbong, H Ade Rukman Umar. Ia juga sudah berulang kali berkoordinasi dengan Dinas PUPR, tapi sampai sekaran tidak ada tindak lanjut dari banjir yang sering berulang itu.
Ade Rukman menilai, selain harus ada pengerukan irigasi, dia juga menduga banjir di jalan raya Bayongbong karena terjadi penyempitan jembatan.
” Makanya saya minta ke PUPR kalau seandainya itu merugikan pihak lain bongkar saja pak,” ujarnya.
” Kedua di Hegarmanah kenapa selalu hujan banjir, karena dari ujung di Sirnagalih ada cek dam, pengatur air tidak berfungsi,” ujarnya.
baca juga: Jalan Raya Bayongbong Garut Diterjang Banjir
” makanya saya sering ke PUPR tolong bantu saya. Saya harapkan pihak terkait terutama PUPR karena sekarang itu dampaknya sampai 3-4 meter bahkan sangat merugikan warga. Coba terjun lah pihak terkait jangan hanya mengandalkan kepala desa. Tolong lihat terjun ke lapangan. Saya minta tolong kerja sama lah,” ujarnya. (gilang)
baca juga: Personel Polsek Bayongbong Bantu Pembersihan Tanah Longsor di Desa Karyajaya, Bersama Tim SAR Brimob